Bacajuga: Peran penting merek yang jarang diketahui. NamingBrief. 1. Sertakan nama aktual dan gagasan nama dalam brief. Seiring dengan ide-ide abstrak, Anda berharap nama itu akan diungkapkan, pastikan untuk memasukkan contoh yang lebih nyata - nama lain di pasar yang Anda / klien sukai atau tidak suka dan gagasan nama apa pun yang telah
Namapena biasa digunakan pengarang/penulis untuk menimbulkan kesan khas pada namanya agar mudah diingat orang. Nama samaran digunakan bisa dengan maksud-maksud tertentu untuk menyembunyikan identitas. Pengarang/Penulis dibenarkan menggunakan nama pena atau nama samaran (pseudo name) di dalam karya ciptaannya untuk alasan-alasan
Akulupa apa judul buku itu, yang jelas dalam buku itu terdapat nama-nama yang begitu indah, dan memiliki arti yang bagus. Aku kagum dengan para penulis itu, mereka memiliki nama pena, nama yang indah dan bagus. Pada intinya, aku bisa menarik kesimpulan bahwa untuk menjadi seorang penulis harus memiliki nama pena. Padahal tak semestinya
cash. Dalam dunia tulis-menulis apalagi kamu yang ingin punya buku, penggunaan nama pena atau nama samaran menjadi sesuatu yang lumrah atau umum dilakukan. Nah, pengen tau pengertian nama pena, contoh dan cara membuat nama pena yang unik dan menarik? yuk lanjut baca. Penggunaannya sudah dilakukan sejak lama oleh para sastrawan tempo dulu di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, penggunaan nama samaran sudah mulai dilakukan di masa perjuangan kemerdekaan dan masa Order Baru. Sampai sekarang, masih banyak penulis yang memakai nama samaran untuk semua karyanya. Kenapa demikian? Download Ebook cara menulis novel untuk pemula gratis Daftar Isi Artikel 1Apa Itu Nama Pena?Mengapa Seorang Penulis Harus Punya Nama Pena?Tips Membuat Atau Memilih Nama Pena1. Nama Menarik2. Singkat 1 – 3 Kata3. Mudah Diingat4. Unik5. Sesuai dengan Tema TulisanContoh Nama Pena dan Buku Karyanya Apa Itu Nama Pena? Hal pertama yang perlu dipahami dari nama pena adalah pengertiannya. Secara umum dan dilansir dari nama pena diartikan sebagai nama samaran yang diadopsi oleh seorang penulis. Jika penulis tertentu menggunakan nama asli, secara lengkap, dan dibubuhi gelar pendidikan. Maka beberapa penulis memilih memakai nama samaran yang kemudian dicantumkan sebagai nama penulis pada semua karyanya yang dipublikasikan. Entah itu dalam bentuk cerpen dan resensi buku yang dipublikasikan di media massa. Maupun dalam buku yang diterbitkan melalui penerbit. Ada banyak alasan kenapa seorang penulis harus menggunakan nama samaran bukan nama aslinya. Setiap penulis punya alasan atau tujuan sendiri-sendiri dalam memutuskan menggunakan nama samaran. Penggunaan nama samaran juga lebih sering digunakan untuk karya non ilmiah atau karya fiksi. Sementara pada karya ilmiah, baik itu dalam bentuk jurnal, buku ilmiah seperti buku mata kuliah tertentu, dan sejenisnya. Penulis akan menggunakan nama asli dilengkapi gelar pendidikan. Tujuannya untuk meningkatkan kredibilitas buku ilmiah yang disusun sehingga tidak memakai nama pena. Melainkan nama lengkap dengan gelar pendidikan yang dimiliki, termasuk juga gelar kehormatan, gelar keagamaan, dan gelar yang lainnya. Contohnya pada buku ilmu komputer yang membahas suatu bahasa pemrograman. Jika penulisnya tidak mencantumkan gelar Sarjana Ilmu Komputer, maka masyarakat enggan membeli bukunya. Berbeda jika penulis mencantumkan nama dan gelar, maka masyarakat menilai buku tersebut ditulis oleh ahlinya dan lebih kredibel. Baca juga 8 Syarat Utama Menjadi Penulis [Update] Apa kendalamu saat menulis buku? Mengapa Seorang Penulis Harus Punya Nama Pena? Lalu, apakah buku dan karya sastra jenis lain yang ditulis menggunakan nama pena adalah karya yang tidak kredibel? Tentunya tidak, sebab memakai nama pena lebih umum untuk tulisan non ilmiah dan masyarakat akan fokus pada kualitas isi. Nama samaran dalam dunia kepenulisan digunakan karena beberapa alasan. Berikut adalah alasan kenapa para penulis harus atau memutuskan memiliki nama samaran Menyamarkan identitas asli, biasanya untuk tujuan keamanan diri khususnya bagi penulis yang menyampaikan kritik pada pemerintah, parpol, dan lain sebagainya agar dirinya tetap aman tidak ditangkap. Menyamarkan gender, pada zaman dulu di Eropa penulis didominasi oleh kaum Adam karena dianggap lebih terpelajar. Padahal banyak wanita yang juga mampu menulis karya berkualitas. Maka mereka memutuskan memakai nama samaran untuk menyamarkan gender agar tulisannya dibaca dan dinilai dari kualitas bukan dari gender penulisnya. Lebih menjual, kadang kala nama asli dinilai terlalu kaku dan kurang menarik maka digunakan nama pena yang lebih menarik dan lebih menjual. Menghindari nama pasaran, bagi penulis nama aslinya bisa jadi banyak dimiliki orang lain dan agar tidak pasaran maka digunakan nama samaran. Menyesuaikan diri dengan genre, buku genre tertentu akan dinilai bagus jika nama penulisnya sesuai genre tersebut. Misalnya buku Islami, jika penulis memiliki nama Islami maka akan dianggap lebih menarik dan kredibel. Mudah diingat, nama asli penulis jika terlalu panjang, rumit, atau mungkin susah dieja maka banyak yang memakai nama samaran agar mudah diingat oleh pembaca dan semakin dikenal luas oleh masyarakat. Tips Membuat Atau Memilih Nama Pena Dari semua alasan kenapa menggunakan nama samaran yang dijelaskan di atas, mana alasan yang mendasari kamu untuk memakai nama samaran ini? Jika tertarik memakai nama samaran pada karya tulis yang disusun. Maka ada sejumlah tips untuk membuat nama pena yang menarik, mudah diingat, dan tentunya lebih menjual. Berikut tips tersebut Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! 1. Nama Menarik Membuat nama samaran atau nama pena sebaiknya dibuat eye catching atau menarik. Sekali lirik, pembaca akan langsung tertarik dengan nama penulisnya yang memang menarik perhatian. Nama yang menarik seperti ini akan meningkatkan nilai jual dan membuat nama penulisnya mudah diingat, bahkan diingat sepanjang masa. 2. Singkat 1 – 3 Kata Nama samaran yang digunakan seorang penulis idealnya dibuat pendek. Banyak penulis berasalan memakai nama samaran karena nama asli yang kelewat panjang dan rumit. Sehingga nama samaran bisa menyederhanakannya agar mudah diingat sekaligus membuatnya menarik. Tidak sedikit penulis populer yang sukses memakai nama samaran dengan 1-2 kata saja. kamu bisa membuatnya sampai 3 kata. Pastikan tidak rumit, menarik, dan juga jangan terlalu panjang. 3. Mudah Diingat Nama samaran idealnya mudah diingat, maka kembali ke poin sebelumnya dimana nama samaran perlu dibuat singkat atau pendek. Jika mudah diingat maka orang akan mudah mengingat nama penulis dan karyanya. Hal ini bagus untuk branding. 4. Unik Usahakan nama samaran dibuat unik dan menarik, hindari menggunakan nama yang terlalu pasaran. Supaya nama penulis yang dicantumkan pada sampul karya selalu menjadi ciri khas atas karya-karya yang dihasilkan. Nama yang unik juga membuatnya lebih menarik dan mudah diingat. 5. Sesuai dengan Tema Tulisan Tulisan tertentu membutuhkan nama samaran yang sesuai dengan tema tulisan tersebut. Contohnya seperti tulisan Islami, nama penulis sebaiknya bernafaskan Islam agar lebih menarik dan dianggap sebagai penulis yang kredibel. Cara Membuat Nama Pena Contoh Nama Pena dan Buku Karyanya Nama pena memang menjadi hal lumrah dalam dunia kepenulisan, apalagi penggunaannya tidak menyalahi aturan. Jadi, di dalam Undang-Undang Hak Cipta penulis yang menggunakan nama samaran diperbolehkan. Hal ini termasuk ke dalam bentuk hak moral dari penulis atau pengarang tersebut. Di Indonesia sendiri, ada banyak penulis yang memakai nama samaran. Beberapa sudah sangat terkenal dan kemudian mempublikasikan juga nama aslinya. Berikut beberapa contoh nama samaran dalam dunia kepenulisan di tanah air beserta contoh karyanya Remy Sylado yang merupakan nama samaran dari Yopi Tambayong, dan contoh karyanya adalah novel Namaku Matahari, Hotel Pro Deo, Kembang Jepun, Puisi Mbeling, dan lain sebagainya. Karyanya sendiri sudah banyak yang difilmkan di Indonesia. Asma Nadia, merupakan nama samaran dari Asmarani Rosalba yang menulis novel Assalamualaikum Beijing, Rumah Tanda Jendela, Istri Kedua, Catatan Hati Seorang Istri, Surga yang Tak Dirindukan, dan lain-lain. Beberapa karyanya juga difilmkan, seperti Assalamualaikum Beijing yang diperankan oleh Revalina S Temat dan Morgan Oey. Tere Liye yang merupakan nama samaran dari Darwis, karyanya ada Tentang Kamu, Hujan, Bumi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Andrea Hirata, merupakan nama pena dari Andrea Hirata Seman Said Harun dengan karyanya novel Laskar Pelangi. Namanya menjadi contoh nama samaran yang disederhanakan dari nama aslinya. Hilman Lupus yang menjadi nama samaran dari Hilman Hariwijaya, karyanya yang terkenal adalah Lupus dan difilmkan baik dalam versi layar lebar maupun sinetron dan sempar diremake ulang menjadi Lupus Milenial. baca juga 110 Nama Samaran Untuk Pengarang Cerita, Yunani Hingga Korea Masih banyak lagi penulis terkemuka di Indonesia yang menggunakan nama pena. Nama pena sifatnya tidak wajib, penulis berhak untuk menggunakannya atau tidak. Sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, apalagi nama samaran ini juga bisa digunakan untuk berbagai tujuan positif. Baca juga artikel lainnya panduan untuk kamu penulis yang ingin punya buku sendiri supaya bisa menyebarkan inspirasi lebih luas lagi. Yuk nulis buku dan terbitkan bukumu di Penerbit Buku Bukunesia. Gaya Bahasa dalam Karya Sastra Sinopsis dalam Novel Cara Membuat Outline Novel FAQ Mengenai Nama Pena yang Harus Kamu Tau Bagaimana cara membuat nama pena yang aesthetic?Cara paling mudah untuk membuat nama pena yang memiliki jiwa seni adalah dengan memperbanyak membaca. Bisa jadi, ada kata yang unik dan baru sehingga bisa dielaborasikan menjadi sebuah nama pena yang memukau dan mudah diingat. Apa manfaat nama pena?Orang awam kadang lebih teringat karyanya dahulu daripada penulisnya. Nah, supaya lebih dikenal lagi, biasanya membuat nama pena supaya mudah diingat dan diucapkan oleh orang awam sebelum mengetahui nama asli dari penulis. Julukan juga bisa dijadikan nama pena karena memiliki ciri khas, yaitu mudah diingat, unik dan pendek. Apa itu nama pena?Nama pena diartikan sebagai nama samaran yang diadopsi oleh seorang penulis.
Coba lihat nama-nama pengarang buku. Lebih dari separuh nama itu palsu, alias tidak sesuai dengan KTP sang penulis. Nama palsu ini lebih akrab disebut nama pena, pseudonim, pen name Inggris, atau nom de plume Prancis. Mengapa banyak pengarang yang menggunakannya? Inilah beberapa alasannya 1. Nama Pena untuk Tampil Beda2. Nama Pena untuk Menghindari Konsekuensi3. Nama Pena untuk Menyamarkan Gender Pengarang4. Nama Pena untuk Memisahkan Antarkarya 1. Nama Pena untuk Tampil Beda Ini motivasi paling dasar atau paling dangkal?. Seperti petinju-petinju yang mengembel-embeli namanya dengan “Dobrak”, “Samson”, dan sebagainya agar menyeramkan bagi lawan-lawannya. Atau pelawak-pelawak semacam Bambang Gentolet, Budi Handuk, Hunter Parabola, dan lain-lain. Dapat pula ini diartikan sebagai motivasi marketing. Misalnya, nama asli dimodifikasi supaya lebih enak dibaca sehingga mudah dihafal, dibuat lebih nyentrik agar menonjol di rak-rak toko buku dan saat tampil di media-media. Atau orang itu ingin menyesuaikan segmen. Umpamanya, saya bernama Brahmanto, spesialisasi saya novel-novel islami. Masalahnya, mana pembaca percaya kualitas kesalehan novel saya kalau yang tertoreh di sampul adalah Brahmanto? Maka, saya utak-atik sedikit nama tersebut. Dan jadilah El-Barrahman T. 2. Nama Pena untuk Menghindari Konsekuensi Tidak jarang penulis dibunuh, dipenjara, atau harus mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan gara-gara tulisannya. Misalnya, seorang mantan intelijen yang hendak menceritakan korupsi di dinasnya. Meskipun jadinya karya fiksi, tetapi cukup beralasan bila ia ketakutan dan memilih memajang pseudonim saja. Jangankan intelijen, pernah ada pegawai negeri yang ketakutan menggunakan nama asli ketika menuliskan buku satir tentang kehidupan PNS. Takut dimutasi, takut dikucilkan rekan-rekannya, atau konsekuensi-konsekuensi lainnya. Menghindari pajak, bisa juga jadi motivasi mengubah nama pemberian orang tua. Contoh mudahnya begini. Dalam sekali periode pembayaran royalti, dari dua buku, Anda menghasilkan 26 juta. Maka berdasarkan UU PPh pasal 17, pajak yang harus Anda bayar untuk penghasilan 25-50 juta adalah 10%. Artinya Nah, kalau Anda pakai dua nama, katakanlah royalti kotor satunya Rp20 juta, dan satunya 6 juta. Maka dua-duanya masuk kategori penghasilan di bawah 25 juta, artinya hanya kena 5% menurut UU, sehingga buku pertama dipotong dan buku kedua Sama-sama menghasilkan 26 juta, tetapi jika di bawah satu nama satu Wajib Pajak, Anda harus membayar dua kali lipat! Eh, tetapi saya tidak sedang merekomendasikan Anda merekayasa pajak. 3. Nama Pena untuk Menyamarkan Gender Pengarang Terkadang, seorang penulis lebih didengarkan jika jenis kelaminnya dikesankan berbeda. Sebelum abad 20, karya pengarang wanita kurang dianggap serius. Akhirnya, banyak penulis perempuan berbakat yang menggunakan nama pena laki-laki. Bahkan hari ini pun, Joanne Rowling lebih suka menampilkan nama yang berkesan netral unisex, yaitu Rowling. Mengapa bukan Joanne R. saja? Saya tidak tahu. Sama tidak tahunya dengan mengapa seorang penulis teenlit yang prolifik memilih nama Luna Torashyngu. Saya yang terlanjur membayangkan kecantikannya sekaliber Luna Maya pun kecele begitu tahu ia ternyata cowok. 4. Nama Pena untuk Memisahkan Antarkarya Teman saya produktif menulis cerpen. Kualitasnya masuk standar sastra koran, sehingga kerap dimuat di beberapa harian. Namun, lama-lama redakturnya bosan juga, dan khawatir jangan-jangan ada pembaca yang menganggap surat kabar ini terlalu menganakemaskan teman saya. Syahdan, teman saya mengalah. Ia pun menulis dengan nama lain. Ini bukan masalah baginya, sebab ia mencari uang, bukan nama. Jadilah teman saya itu mengoleksi sederet nama pena yang tidak karu-karuan fiktifnya. Bila Anda merasa master dalam suatu bidang, bermain-main dan bereksperimen pasti terlintas di benak Anda. Barangkali untuk mengetes pasar. Atau demi memenuhi alter ego seperti yang dilakukan Stephen King. Tahukah Anda, King pernah menerbitkan empat novel di bawah nama Richard Bachman. Namun, kemudian Steve Brown memergokinya. Baru membaca dua halaman Thinner 1984, Brown langsung melihat kemiripan novel keempat Bachman itu dengan gaya menulis King. “Ini Stephen King sendiri atau seorang peniru terbaik di dunia,” batinnya kala itu. Penasaran, Brown pun menelusuri. Dan akhirnya mengirimi King hasil riset isengnya. Dua minggu kemudian, King sendiri yang menelepon kantor Brown. “Steve Brown? Ini Steve King. Baik, Anda tahu saya Bachman. Saya tahu saya Bachman. Mari bicara,” kata raja thriller itu. * * * Nama pena, atau nama panggung di dunia show biz sah-sah saja digunakan. Itu hak kita. Bagaimana dengan Anda? Pentingkah memiliki nama pena? Saya pribadi lebih suka menggunakan nama asli. Ada berbagai alasan, tetapi yang utama adalah agar branding-nya dapat sekali jalan, alias tidak seperti memulai dari nol lagi.
Nama pena, atau sering disebut juga nama samaran, merupakan sebuah identitas fiktif yang dipilih oleh seorang penulis untuk digunakan saat menulis karya tulisnya. Dalam artikel kali ini kami membahas mengenai apa itu nama pena, apa itu nama pena generator, dan contoh nama pena. Pengertian Nama Pena Nama pena atau nama samaran adalah sebuah nama yang digunakan oleh penulis sebagai pengganti nama aslinya ketika menulis sebuah karya tulis. Penggunaan nama pena umumnya dilakukan untuk berbagai alasan, seperti untuk melindungi privasi penulis, untuk menghindari persepsi pembaca yang bias terhadap penulis berdasarkan latar belakang, ras, atau gender mereka, atau sebagai bentuk perlindungan dari kritik atau ancaman yang mungkin timbul karena karya yang kontroversial. Selain itu, penggunaan nama pena juga bisa menjadi strategi pemasaran yang efektif bagi penulis, terutama jika nama pena yang digunakan memiliki daya tarik dan mudah diingat oleh pembaca. Nama Pena Generator Nama pena generator adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghasilkan nama pena secara otomatis. Alat ini biasanya tersedia dalam bentuk website atau aplikasi, yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan beberapa kata kunci atau tema tertentu, seperti nama depan atau nama belakang, profesi, hobi, atau karakteristik lainnya. Setelah memasukkan kata kunci tersebut, generator akan menghasilkan beberapa opsi nama pena yang unik dan menarik yang dapat digunakan oleh penulis. Penggunaan nama pena generator dapat menjadi alternatif yang efektif bagi penulis yang kesulitan memilih nama pena yang cocok, atau bagi mereka yang ingin memulai menggunakan nama pena tanpa perlu berpikir keras untuk membuatnya sendiri. Namun, penggunaan nama pena generator juga dapat menimbulkan risiko keaslian dan keunikan nama pena yang dihasilkan, sehingga disarankan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum menggunakan nama pena yang dihasilkan oleh generator. Contoh Nama Pena Ada beragam contoh nama pena yang telah digunakan oleh penulis-penulis terkenal di seluruh dunia. Nama pena sering kali dipilih dengan seksama, karena dapat memengaruhi bagaimana pembaca menafsirkan karya tulis sang penulis. Sebagai contoh Penulis terkenal Agatha Christie menggunakan nama pena “Mary Westmacott” saat menulis novel-novel romantis, sementara menggunakan namanya sendiri ketika menulis karya-karyanya yang bergenre detektif. Nama pena “Dr. Seuss” digunakan oleh Theodor Seuss Geisel ketika menulis buku-buku anak-anak seperti “The Cat in the Hat” dan “Green Eggs and Ham”. Nama pena “Currer Bell” dipilih oleh penulis Charlotte Bronte saat menulis novel “Jane Eyre” pada abad ke-19. Selain itu, ada juga nama pena yang menggunakan inisial atau kombinasi nama, seperti “ Lewis” yang digunakan oleh Clive Staples Lewis dalam menulis seri novel “The Chronicles of Narnia”. “ Tolkien” yang digunakan oleh John Ronald Reuel Tolkien dalam menulis novel epik “The Lord of the Rings”. Nama pena “Pablo Neruda” adalah sebuah nama samaran yang dipilih oleh penulis dan aktivis sosial Chili, Neftalà Ricardo Reyes Basoalto, untuk menulis puisi-puisi terkenalnya. Dalam beberapa kasus, nama pena juga digunakan oleh penulis yang ingin menyembunyikan identitas aslinya, seperti “Robert Galbraith” yang digunakan oleh Rowling dalam menulis novel “The Cuckoo’s Calling”. Penutup Penggunaan nama pena dalam dunia literatur telah menjadi sebuah praktik yang populer dan telah dilakukan oleh banyak penulis terkenal di seluruh dunia. Meskipun alasan untuk menggunakan nama pena dapat bervariasi, namun penggunaannya memberikan kebebasan bagi penulis untuk mengekspresikan diri secara lebih bebas dan berani. Nama pena juga dapat memberikan perlindungan privasi bagi penulis dan menjadi strategi pemasaran yang efektif. Dengan beragam contoh nama pena yang telah digunakan, penggunaan nama pena tetap menjadi sebuah fenomena menarik dalam dunia tulis-menulis yang patut untuk dieksplorasi lebih lanjut. Bagi Anda yang membutuhkan jasa penulisan buku, editing buku, maupun proofreading buku, Ruang Buku dapat menjadi pilihan Anda. Hubungi Admin Ruang Buku sekarang atau DM Instagram kami untuk mendapatkan informasi lebih lengkap seputar layanan. Penulis Abi Post Views 20
apa itu nama pena